Asesmen pembelajaran yang dilakukan jarak jauh, menjadi tantangan tersendiri bagi guru. Kebimbangan akan kejujuran siswa dalam mengerjakan asesmen yang diberikan, ketidakdalaman materi pelajaran yang diserap siswa selama PJJ, membuat guru harus mencari formula yang tepat untuk melakukan asesmen.
Kementerian Pendidikan meluncurkan Program Bimtek Guru Belajar secara daring yang dapat diikuti oleh guru-guru di seluruh Indonesia melalui gurubelajar.kemdikbud.go.id dan membimbing guru dalam asesmen pembelajaran.
Berikut ini catatan materi saya untuk referensi di kemudian hari dalam melaksanakan asesmen pembelajaran. Semoga bermanfaat juga bagi Sahabat yang belum sempat mengikuti bimtek ini.
Asesmen pembelajaran dikategorikan dalam tiga jenis, diantaranya:
- Asesmen terhadap pembelajaran (assessment of learning)
- Asesmen untuk pembelajaran (assessment for learning)
- Asesmen sebagai pembelajaran (assessment as learning)
Asesmen Formatif sebagai Asesmen untuk dan sebagai Pembelajaran
Asesmen Formatif sebagai Asesmen Diagnosis Berkala
Langkah-Langkah Merancang Asesmen Diagnosis Berkala
Asesmen diagnosis berkala dapat dirancang melalui tiga tahapan, yaitu: Persiapan, Pelaksanaan, Tindak lanjut.
Sumber-sumber belajar dapat berupa:
- Pesan. Misalnya informasi, cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya
- Orang. Misalnya guru, instruktur, siswa, ahli, narasumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier dan sebagainya
- Bahan: buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya
- Alat/ perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya
- Pendekatan/ metode/ teknik, seperti diskusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talkshow dan sejenisnya
- Lingkungan berupa; ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun atau pasar.
Integrasi teknologi dalam pembelajaran juga diharapkan dapat mengubah pola pembelajaran, yaitu:
- Pola pembelajaran siswa pasif menjadi pola pembelajaran siswa aktif
- Pola pembelajaran satu arah menjadi pola pembelajaran yang interaktif
- Pola pembelajaran terisolasi – tekstual menjadi pola pembelajaran jejaring – kontekstual
- Pola pembelajaran tanpa melibatkan orangtua menjadi pola pembelajaran dengan melibatkan orangtua.
0 Komentar